Bajak BB, Kejahatan?

by geraldrl

Pukul 17.00 sebuah Personal Message atau PM terpampang di sebuah list contact seorang teman:“aku kesepian loh :( “

Pukul 17.05 PM, itu sudah diganti menjadi “maaf dibajak”

Akrab sama ilustrasi di atas? Yap, dengan semakin menjamurnya penggunaan gadget, terutama yang berfungsi sebagai alat komunikasi membuat kita jadi sering melihat atau malah mengalami hal semacam ini. Ilustrasi di atas cuma salah satu modus dalam pembajakan alat komunikasi. Modus lain, di antaranya ialah dengan menggunakan fasilitas Broadcast Message untuk mengirim ke semua kontak yang ada di list dalam alat komunikasi seseorang (dalam hal ini, gadget yang dimaksud adalah Blackberry). Isi pesannya hampir sama dengan ilustrasi di atas. Suatu hal yang intinya tidak menyenangkan bagi korban, atau setidaknya sesuatu yang tidak akan ditulis korban secara sadar di status pribadinya.

Salah satu modus pembajakan BB dengan menggunakan fasilitas Broadcast Message.

Pembajakan akun social media  juga populer belakangan ini, yang juga marak seiring dengan penggunaan akun Twitter atau Facebook yang sangat banyak terutama di negara ini. Modusnya hampir sama dengan ilustrasi di atas. Bedanya, pesan dikeluarkan melalui update status atau ngetweet.

Terus, apakah pembajakan alat komunikasi dan akun social media adalah sebuah bentuk kejahatan?

Yuk, mari kita mulai dengan pengertian dari kejahatan itu sendiri. Secara sosiologis, kejahatan merupakan segala bentuk tingkah laku yang merugikan orang lain, apapun itu. Artinya, kejahatan itu sendiri merupakan sesuatu yang nisbi, relatif, tergantung dari reaksi terhadap kejahatan itu sendiri. Terkait dengan kasus pembajakan ini, juga sama tentunya. Ada yang nyepelein, ada yang bener-bener panik sampai nge-BM permintaan maaf karena dibajak.

Gimana menurut lo sendiri?

Menurut gua sendiri, setelah ngobrol dengan beberapa orang yang cukup ahli tentang kejahatan dan cukup berpengalaman dalam hal kena bajak, pembajakan alat komunikasi (terutama Blackberry) dan akun social media memang sebuah kejahatan karena menyebabkan kerugian bagi si korban. Melihat betapa saat ini alat komunikasi dan akun social media pengaruhnya sangat besar, mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna akun social media terbanyak, membuat pembajakan jenis ini sangat berpotensi untuk membunuh karakter seseorang dengan mencitrakan seseorang dengan kata-kata memalukan yang terkadang tidak begitu baik jika dibaca orang banyak..

Memang, kejahatan seperti ini dilarang Undang-Undang dan seharusnya ditindak, dan semua korban punya kesempatan buatngelaporin kajadian ini, karena pencemaran nama baik merupakan sebuah pelanggaran hukum. Akan tetapi, seperti ungkapan klasik di negeri ini tentang penegakkan hukum: “Melaporkan kehilangan ayam  akan menimbulkan biaya seperti menghilangkan kambing (atau sapi)!”. Bisa jadi, tak akan ada yang melaporkan kasus tentang pembajakan seperti yang terjadi pada dua contoh di atas kepada polisi, karena melaporkan pembajakan alat komunikasi bisa jadi malah memakan biaya semahal alat komunikasi itu sendiri.

Oke, tak bisa dilaporkan! Artinya, supaya jangan sampai terjadi, lebih baik dicegah. Salah satu strategi dalam mencegah kejahatan yang paling sederhana adalah pencegahan situasional, yang intinya mencegah kesempatan seseorang untuk melakukan pembajakan, yang akan membuat si calon pelaku mengurungkan niatnya karena kejahatan akan sulit dilakukan (resikonya lebih besar dari keuntungannya) dan dengan begitu, anda cuma akan menjadi calon korban, dan voila, secara sempurna kejahatan tidak akan tidak terjadi.

Masalahnya disini, gua rasa ga bakal ada satuan pengamanan (satpam) yang mau disewa buat sekedar ngejagain BB lo waktu lo tinggalin, dan gak ada juga yang bakal mau jadi satpam virtual yang mengawasi keamanan akun social media yang lo punya.Oleh sebab itu, lebih baik, lo sendiri lah yang ngejagakeselamatan BB lo (dan nama baik lo juga).

  1. Jangan tinggalin alat komunikasi lo sembarangan. Untuksocial media, ya jangan sembarangan ninggalin tanpalogout terlebih dahulu! Simple, kan?
  2. Kalo, ya emang lo orangnya adalah pribadi yang santai dan sering meninggalkan HP sembarangan, ya apa boleh buat?! Gunakan fasilitas password yang telah disediakan, baik oleh produsen alat komunikasi maupun situs social media (Ingat: pencegahan dengan bentuk seperti ini tidak efektif dalam mencegah pencurian alat komunikasi!).
  3. Jika menurut kalian kedua cara di atas sangat merepotkan dan mengganggu mobilitas kalian, cara terbaik yang sebaiknya digunakan adalah jangan memiliki alat komunikasi maupun akun social media, atau setidaknya, jangan biarkan orang lain tahu bahwa lo punya dua hal di atas. Emang terkesan main-main, namun filosofinya sama saja seperti ketika menghindari pencopetan atau penodongan, yaitu dengan tidak memamerkan kepemilikan atas benda berharga.

Sekian aja beberapa saran dari gua supaya lain kali pembajakan semacam ini bisa dicegah. Lagian juga, yah, sebagai orang yang aktif dan mobile dalam menggunakan alat komunikasi dan social media, heran juga, sih, kok bisa-bisanya juga kebajak?

Pernah dimuat di WePreventCrime, 13 Mei 2012 , link

Pernah Dimuat di okezone.com, dengan judul Mencegah Aksi Tangan Jahil Pembajak, 22 Agustus 2012, link